Kamis, 21 Maret 2013

PENTINGNYA HUTAN BAGI MAKLHUK HIDUP

PENTINGNYA HUTAN BAGI MAKLHUK HIDUP

Tim Penyusun:
• Yoga Saputra (33)
• Rizal Dwi Hadi S. (18) I X C
• Dodit Cucu H. (03)

KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah lingkungan hidup.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dengan adanya penyusunan laporan seperti ini, pengamatan yang kami laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari kembali pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama dalam bidang kota dan permukiman.
Bersama ini kami juga menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, Semoga segala yang telah kita kerjakan merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu pengetahuan.
Tulungagung,16 maret 2013

Penyusun

iii

DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………..iii
Daftar isi……………....…………………………………………………….………………iv
BAB 1 Latar Belakang……………………………………………………………………………05
BAB 2 Rumusan Masalah…………………......……………………………………………………06
BAB 3 Tujuan………………………………………..……………………………………07
BAB 4 Manfaat………………………….………………………………………………..08
BAB 5 Metode Penelitian……………………...……….………………………………………..09
BAB 6 Kesimpulan…………….……………………………….……………………….10

iv

BAB 1
Latar Belakang
Tuhan telah menciptakan tubuh manusia dengan sesempurna mungkin. Di dalam tubuh tersebut terdapat organ-organ yang memiliki fungsinya masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain. Apabila salah satu organ tersebut rusak dan tidak berfungsi, maka akan mempengaruhi kerja seluruh organ yang menopang tubuh itu sehingga dapat mengganggu aktivitas yang dilakukan manusia. Hal ini tentunya akan menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan besar akan mengancam kehidupan manusia. Sebaliknya, jika seluruh organ tubuh sehat, maka kehidupan manusia akan terasa indah dan dapat melakukan aktivitasnya dengan baik tanpa merasa terganggu.
Hal itu juga berlaku di bumi sebagai tempat tinggal makhluk hidup. Bumi telah diciptakan sebagai tempat tinggal yang baik bagi manusia. Selain di lengkapi dengan fenomena-fenomena alam seperti perubahan iklim, musim dan cuaca, bumi juga dilengkapi dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Semua Sumber Daya Alam alam yang ada berfungsi untuk memenuhi kebutuhan makhluk hidup dan untuk menyeimbangkan keadaan bumi sesuai dengan perkembangan zaman. Antara Sumber Daya Alam yang satu dengan yang lain saling memilki keterkaitan. Selain itu, kondisi Sumber Daya Alam juga mempengaruhi kondisi manusia dan bumi di masa yang akan datang. Apabila Sumber Daya Alam yang ada bisa dikelola dengan baik maka akan memberikan dampak positif bagi bumi dan makhluk hidup khususnya manusia.
Salah satu Sumber Daya Alam yang paling berpengaruh bagi kondisi bumi dan kehidupan makhluk hidup adalah hutan. Hutan merupakan paru-paru dunia. Hal ini sangatlah beralasan, karena hutan sangat tekait dengan kehidupan manusia dan fenomena-fenomena yang terjadi di planet bumi ini.

05

BAB 2
Rumusan Masalah
Pengelolaan penggunaan lahan yang telah berpenduduk dan yang masih jarang penduduknya atau yang belum berpenduduk sering mengundang munculnya masalah, khususnya di Indonesia antara lain; kontradiksi antara kebutuhan dan batasan-batasan yang berat demi lingkungan hidup, meningkatnya keperluan hidup, terjadinya kerusakan tanah karena kurang pemeliharaan. Berdasarkan hal tersebut di atas perlu kiranya memberikan informasi pentingnya menjaga kelestarian hutan yang dapat memberikan manfaat bagi ekonomi rakyat dan bagi lingkungan.
Adanya kondisi semakin rusaknya hutan mangrove hampir diseluruh pesisir Indonesia tergambar dari semakin menurunnya luasan mangrove yang terkonversi bukan menjadi peruntukannya. Sebagai contoh kasus penanganan hutan mangrove di Delta Mahakam yaitu konversi hutan mangrove menjadi kawasan pertambakan (budidaya udang dan bandeng) di Delta Mahakam, bahkan ada kecenderungan pelaksanaan aturan untuk green belt tidak diindahkan (Irawan dan Sari 2004). Kondisi aktual hutan mangrove yang ada meliputi 79% dari total keseluruhan Delta Mahakam atau seluas 85.558 hektar dari 108.251,31 hektar, dan 51.352,11 hektar dari 85.558 hektar atau 60,02% yang terbuka oleh tambak (Sumaryono, 2007).
terhadap Delta Mahakam. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tata ruang provinsi dan kabupaten/kota serta menyesuaikan kembali luas kawasan-kawasan yang diusulkan menjadi 50% tutupan bakau dan nipah, 50% untuk budidaya tambak yang ramah lingkungan. Sehingga pengembangan budidaya mangrove, aneka usaha kehutanan dan perikanan kelautan dan meningkatkan peran kelembagaan untuk menanggulangi kerusakan lingkungan, namun pengusulan RTRWP tersebut belum mendapatkan persetujuan.
Kondisi aktual tersebut menunjukkan adanya perubahan fungsi ekosistem hutan mangrove menjadi lahan budidaya. Tentunya jika hal tersebut terus berlangsung maka tidak dapat dipungkiri, kita akan kehilangan hutan mangrove di pesisir dan Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara. Sejalan dengan hal tersebut perlunya dilakukan pendekatan strategis, yaitu pendekatan program mina hutan dalam upaya mengendalikan dan meminimalisir konversi hutan mangrove.

06

BAB 3
Tujuan
1. Membantu mempercepat penanganan bencana dengan cara menyediakan fasilitas & infrastruktur darurat
2. Memfasilitasi pihak-pihak yg terlibat
3. Membangun infrastruktur permanent yg dapat digunakan oleh masyarakat lokal untuk mengingatkan & mendukung aktifitas mereka.
4. Melakukan transfer teknologi kepada masyarakat agar mampu mengelola infrastruktur yg dibangun
5. Mempersiapkan & membina aktivitas bisnis/industri lokal untuk bangkit kembali pasca bencana membangun media centre & pusat pelatihan yg bisa digunakan oleh beberapa lembaga serta fasilitas & infrastruktur darurat.

07

Bab 4
Manfaat
Hutan merupakan unsur terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi, karena hutan memiliki banyak manfaat bagi Kehidupan manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Hutan terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang lebat, terdiri dari pohon, semak, paku-pakuan, jamur dan tumbuhan lainnya. selain itu, di hutan terdapat satwa seperti burung, kijang, rusa, kera dan orangutan (Terdapat di hutan Kalimantan dan Sumatra ) dan masih banyak jenis-jenis satwa lainnya.

Hutan memiliki banyak fungsi, kegunaan dan manfaat. Ada beberapa manfaat hutan, antara lain sebagai fungsi ekonomi, fungsi klimatologis, fungsi hidrologis dan fungsi ekologis. Fungsi ekonomis antara lain sebagai ; Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi, membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal, menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.

Manfaat atau fungsi Klimatologis antara lain untuk mengatur iklim, hutan sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan. Hutan juga memiliki fungsi hidrolis sebagai menampung air hujan di dalam tanah, mencegah intrusi air laut yang asin dan menjadi pengatur tata air tanah.
Tidak hanya itu, hutan juga memiliki fungsi ekologis sebagai pencegah erosi banjir, menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah dan yang terpenting dari fungsi ekologis dari hutan untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

Hutan sebagai unsur terpenting bagi kehidupan, saat ini hutan sudah mengalami perubahan yang sangat memprihatinkan, hutan semkin parah kerusakannya. Hal ini dikarenakan adanya pembukaan lahan untuk perkebunan, pertaniaan dan pertambangan. selain itu juga, pembukaan kawasan untuk pemukiman penduduk dan pembangunan infrasuktur dan kebakaran hutan.
Hutan yang disebut sebagai penyangga Kehidupan semakin hari semakin parah kerusakannya. Sebagai harapan kita semua, tanggung jawab dan kepedulian secara bersama merupakan salah satu cara agar hutan tetap

08

BAB 5
Metode Penelitian
Hutan merupakan unsur terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi, karena hutan memiliki banyak manfaat bagi Kehidupan manusia, tumbuh-tumbuhan dan hewan. Hutan terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang lebat, terdiri dari pohon, semak, paku-pakuan, jamur dan tumbuhan lainnya. selain itu, di hutan terdapat satwa seperti burung, kijang, rusa, kera dan orangutan (Terdapat di hutan Kalimantan dan Sumatra ) dan masih banyak jenis-jenis satwa lainnya.

Hutan memiliki banyak fungsi, kegunaan dan manfaat. Ada beberapa manfaat hutan, antara lain sebagai fungsi ekonomi, fungsi klimatologis, fungsi hidrologis dan fungsi ekologis. Fungsi ekonomis antara lain sebagai ; Hasil hutan dapat dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai tinggi, membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal, menyumbang devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.

Manfaat atau fungsi Klimatologis antara lain untuk mengatur iklim, hutan sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan. Hutan juga memiliki fungsi hidrolis sebagai menampung air hujan di dalam tanah, mencegah intrusi air laut yang asin dan menjadi pengatur tata air tanah.
Tidak hanya itu, hutan juga memiliki fungsi ekologis sebagai pencegah erosi banjir, menjaga dan mempertahankan kesuburan tanah dan yang terpenting dari fungsi ekologis dari hutan untuk melestarikan keanekaragaman hayati.

Hutan sebagai unsur terpenting bagi kehidupan, saat ini hutan sudah mengalami perubahan yang sangat memprihatinkan, hutan semkin parah kerusakannya. Hal ini dikarenakan adanya pembukaan lahan untuk perkebunan, pertaniaan dan pertambangan. selain itu juga, pembukaan kawasan untuk pemukiman penduduk dan pembangunan infrasuktur dan kebakaran hutan.

09

BAB 6
Kesimpulan
Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai harganya karena didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air, pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, dan sebagainya. Karena itu pemanfaatan dan perlindungannya diatur oleh Undang-undang dan peraturan pemerintah.
2. Kebakaran dan penebangan liar merupakan salah satu bentuk gangguan terhadap sumberdaya hutan dan akhir-akhir ini makin sering terjadi. Kebakaran dan penebangan hutan menimbulkan kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan melintasi batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang dilakukan selama ini masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh karena itu perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama yang terkait dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.
3. Berbagai upaya perbaikan yang perlu dilakukan antara lain dibidang penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan faktor-faktor penyebab kebakaran hutan, peningkatan kemampuan aparatur pemerintah terutama dari Departemen Kehutanan, peningkatan fasilitas untuk mencegah dan menanggulagi kebakaran hutan, dan penebangan liar ,pembenahan bidang hukum dan penerapan sangsi secara tegas
4. Akibat penebangan hutan,2100 mata air mengering dan akibat dari penebangan juga mengakibatkan kerusakan sumber air (mata air) akan semakin cepat.
Saran
Bagi para pembaca makalah ini dan juga semua orang bahwa hutan merupakan sumber kehidupan bagi manusia apabila hutan sudah tidak ada lagi maka kehidupan manusia akan berubah dan kemiskinan akan terjadi. Maka dari itu menjaga kelestarian hutan jangan lah dianggap mudah.
Dan bagi para pecinta alam ,teruskanlah usaha penjagaan itu dengan sebaik-baiknya dan juga tingkatkan kewaspadaan terhadap orang-orang yang mau merusaknya, cegah agar tidak terjadi kerusakan di

KERUSAKAN LINGKUNGAN

PENYUSUN
-WAHYU JUNIARTA(29)
-SANDY PRADANA(22)
-GALANG PRAYOYO(08)
-WISNU LINGGO A.T(32)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan laporan karya ilmiah ini dengan lancar tanpa ada aral suatu apapun. Juga salawat serta salam semoga dapat tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Laporan karya ilmiah ini kami susun, dengan tujuan membantu memperoleh informasi dan pengetahuan lebih tentang alternatif penanggulangan kerusakan akibat dari penambangan tersebut. Dengan demikian kami harapkan nantinya akan lebih menjaga dari kerusakan-kerusakan tersebut.
Sementara itu, konsep dalam laporan karya ilmiah ini, disajikan dengan sistematis dan runtut dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti, sehingga kami harapkan lebih mudah dan mampu untuk memahami isi laporan secara utuh.
Kami menyadari, sebaik apapun penyusunan dalam laporan ini, tentu masih banyak kekurangan yang ditemui. Untuk itu kami ini dengan tangan terbuka menerima saran dan kritik yang diberikan semua pihak.
Akhirnya, kami berharap semoga laporan karya ilmiah ini bermanfaat bagi pembaca. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini.

Maret, 2013

Penulis

DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar .............................................................................................................. 1
Daftar Isi ........................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang ....................................................................................... 3
2. Pembatasan Masalah ........................................................................... 4
3. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
4. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
5. Manfaat ...................................................................................................... 4
Bab II Pembahasan
1. Pengertian ................................................................................................ 5
2. Penyebab .................................................................................................. 6
3. Dampak ...................................................................................................... 9
4. Alternatif Pemecahan .......................................................................... 11
5. Hambatan .................................................................................................. 11
6. Solusi ........................................................................................................... 12
Bab III Penutupan
1. Kesimpulan .............................................................................................. 13
2. Saran ........................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 14

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dihindari lagi, akibat dan dampak-dampak dari penebangan pohon terutama diwilayah Tulungagung bagian selatan menyebabkan penurunan kualitas maupun kuantitas lingkungan disekitarnya, dan dikhawatirkan jika dibiarkan akan merajalela terus-menerus.
Perlu kita renungkan dan fikirkan dengan bijak, bahwa aktifas yang kita lakukan selama ini bila tidak difikirkan terlebih dahulu akan malah menjadi beban hidup, menyebabkan generasi penerus kita akan semakin susah dan resah, karena yang mereka harapkan adalah keabadian lingkungan bukan pemusnahan lingkungan.
Terutama di Tulungagung bagian selatan yang semakin merajalela apalagi sekarang maraknya desas-desus eksploitasi yang berlebihan serta penebangan ilegal ditempat tersebut. Kurang pedulinya masyarakat sekitar serta pemerintah kurang memberi tindakan tegas dianggap sebagai faktor utamanya.
Eksploitasi besar-besaran dikawasan selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kian liar. Kini mesin-mesin besar dengan peralatan canggih setiap hari menebang pohon hingga beratus-ratus bahkan berjuta-juta hektar luasnya.
Bahkan setiap hari selalu dijumpai banyaknya truk-truk yang mengangkat pohon tiap harinya bahkan seperti pekerjaan tidak ada lelahnya. Sungguh memperhatinkan sekali keadaan lingkungan disekitanya. Apalagi ditambah keadaan lingkungannya yang semakin hari semakin panas.

B. Pembatasan Masalah
Banyak sekali cara penanggulangan kerusakan akibat dari penebangan pohon tersebut. Tetapi kami menekankan cara penanggulangan yang mugkin bisa dilakukan masyarakat sekitar daerah tersebut. Agar mereka tidak dibebankan oleh penanggulangan yang tidak terlalu dimengerti mereka.
Kami juga menjelaskan dampak-dampak dari penebangan pohon tersebut serta kami juga memberikan saran kami sehingga bisa dipertimbangkan oleh masyarakat sekitar dan kami mengharap ketersediannya untuk membantu dalam mengurangi dampak dari penambangan marmer tersebut.
C. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang telah kami teliti, disebutkan bahwa :
1. Apa penyebab kerusakan tersebut ?
2. Bagaimana dengan dampaknya ?
3. Usaha apa yang perlu kita lakukan ?
4. Apa solusinya menghadapi masalah tersebut ?
5. Hambatan apa yang biasanya terjadi ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan laporan penelitian ilmiah ini adalah :
1. Untuk menambah informasi dan wawasan pengetahuan tentang kerusakan didaerah Tulungagung selatan
2. Lebih akan mengetahui penyebab, dampak, sebab dan akibat dari kerusakan daerah Tulungagung bagian selatan
3. Diharapkan akan lebih mengerti keadaan alam sekitar
E. Manfaat
Manfaat penulisan karya ilmiah ini semoga :
1. Masyarakat akan lebih berhati-hati dan bijak dalam pengambilan sesuatu dari lingkungan sekitar
2. Masyarakat akan lebih mengutamakan masa depan daripada masa sekarang

BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian
Kerusakan akibat penebangan pohon adalah rusaknya lingkungan yang diakibatkan dari penebangan pohon baik yang disengaja maupun tidak disengaja, tidak lain lagi akibat dari ulah manusia yang tidak bertanggung jawab serta tidak bijak dalam menggunakan lingkungan. Kerusakan ini meliputi tanah, air, dan udara.
Keberadaan aktifitas penebangan,di Tulungagung menimbulkan berbagai dampak baik dibidang transportasi, penurunan kualitas udara meningkatnya kebisingan serta kurangnya air bersih dan dampak dibidang sosial, ekonomi dan masyarakat.
Semakin banyaknya truk pengangkut pohon tiap harinya menandakan bahwa penambangan marmer malah merajalela. Padahal wilayah selatan Kabupaten Tulungagung yang terkenal dengan udara panasnya malah ditambahi dengan keadaan tersebut.

2. Penyebab
Penyebab dari terjadinya kerusakan tersebut menurut kami adalah penebangan pohon dengan semena-mena tanpa ada pertanggung jawaban sama sekali serta tanpa perizinan yang sah dari pihak bersangkutan. Bahkan secara ilegal yang marak saat ini ditempat tersebut.
Untuk sampai ke lokasi harus lewat jalan makadam. Sekitar 10 km masuk kawasan hutan baru nampak aktifitas para penebang. Kegiatan eksplorasi ini sangat tersembunyi, jauh dari jalan raya yang melintas di punggung perbukitan itu. Cuma arak-arak truk tanpa plat nomor bermuatan pohon sering keluar hutan kawasan ini menjelang sore hari.
Selain itu, sepanjang jalan menuju kawasan perbukitan, puluhan penebangan liar melakukan penebangan secara manual. Mereka melakukan penebangan secara berkelompok terdiri atas 5-10 orang.
Bongkahan-bongkahan pohon dikumpulkan dipinggir jalan untuk diangkut kepabrik pengolahan. Tiap truk berisi 20-30 batang pohon. Batang pohon itu biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan mebel.
Penduduk mengaku khawatir dengan lokasi bukit dikawasan pegunungan selatan ini. Usai ditebang dibiarkan begitu saja, tanpa ada perbaikan lingkungan, misalnya dilakukan reboisasi. Malahan kini, muncul embung air di celah-celah bukit sekitar lokasi penambangan.
’’Mereka cuman mengambil pohon tanpa memikirkan akibatnya. Bila hujan turun tidak menutup kemungkinan bakal terjadi longsor yang cukup hebat. Karena tumpukan material berupa tanah bercampur kerikil menggelontor menutupi jalan raya sepanjang perbukitan itu setinggi pinggang orang dewasa,” ujarnya.
Malahan pabrik ini kabarnya akan dijual ke perusahaan lain. Sedangkan bongkahan-bongkahan pohonnya yang berukuran cukup besar kini teronggok di lereng bukit dan menunggu untuk diangkat keluar lokasi penebangan, senada dengan keterangan masyarakat sekitar,
Di lokasi penebangan ini kondisi lingkungan hutan sekitarnya sangat memprihatinkan. Kawasan hutan yang semula rimbun, kini nampak gundul dan gersang akibat penebangan yang semakin liar.
Menurut salah satu seorang warga, kita tidak usah mencari siapa yang berhak atas lahan itu. Yang jelas, lokasi tersebut berada di wilayah Tulungagung. Jadi kita berhak ikut campur terkait urusan dan akibat penggalian tersebut.
Dalam persoalan penebangan pohon dikawasan perbukitan selatan ini biasanya para pengusaha menggunakan kedok kepentingan masyarakat. Karena dari hasil penebangan liar masyarakat itu para pengusaha yang menerima hasilnya. Kalau terjadi masalah masyarakat yang dibenturkan dengan pemerintah.
Apalagi sampai melakukan penebangan secara ilegal, jelas ama dengan pencurian. Untuk itu usai melakukan koordinasi dan sidak kelapangan, pihak ESDM akan melakukan koordinasi dengan kepolisian. Selama ini pihaknya belum mengevaluasi secara konkrit soal penambangan liar yang kini marak di wilayah pegunungan kapur bagian Tulungagung bagian selatan.
Diakuinya jika dari 43 pengusaha yang tersebar di 7 wilayah kecamatan Kabupaten Tulungagung bagian selatan cuma 9 pengusaha yang memiliki ijin resmi, sisanya 34 penebang liar. Untuk menekan penebangan liar tersebut pihaknya sebenarnya sudah sering kali merazia saat barang tersebut diangkut keluar Tulungagung.
(Sumber : http://majalahfaktaonline.blogspot.com/2013/01/penebangan-liar-pohon-di.html?m=1)
3. Dampak
Peringatan Pemkab Tulungagung kepada penebangan pohon ilegal, tanpaknya tidak diindahkan. Buktinya hingga saat ini aktivitas penebangan pohon secara ilegal tetap berlangsung. Jika dibiarkan, kondisi itu akan merusak kelestarian hutan dikawasan Tulungagung khususnya di bagian selatan.
Selain itu juga dapat mengakibatkan tanah longsor disekitar wilayah penebangan, merusak kelestarian hutan sekitar karena tidak diikuti oleh pertanggung jawaban, kuantitas dan kualitas air menghilang, penurunan kualitas udara dan meningkatnya kebisingan akibat kegiatan tersebut. Juga dapat mengurangi daerah resapan air serta hilangnya kesuburan tanah.
Adapun juga ada dampak dalam bidang sosial kemasyarakatan. Penelitian ini mengukur nilai dari WTP masyarakat dikawasan penebangan pohon dan pengolahan marmer terhadap dampak sosial ekonomi yang diakibatkan dengan menggunakan pendekatan metode valuasi ekonomi nilai pengganti.
Berdasarkan data primer dan data sekunder hasil surver diperoleh formulasi persamaan model WTP. Model WTP tersebut sebagai fungsi dari faktor tingkat pendidikan dan lokasi rumah penduduk. Data primer dan data skunder diolah dengan menggunakan metode Fuzzy MCDM dan analisis regresi logistik. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh nilai WTP masyarakat terhadap dampak lingkungan sosial ekonomi adalah sebesar Rp 14.722,00/bulan. (sumber : http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/1774)

4. Alternatif Pemecahan
Menurut kami perlu dilakukannya rehabilitasi lahan, yaitu upaya-upaya untuk memulihkan dan mempertahankan fungsi lahan kembali , misalnya dengan reboisasi lahan kembali atau terasiring di tanah miring. Larangan terhadap semua kegiatan yang menimbulkan kerusakan lingkungan, misalnya pengambilan tanpa persetujuan atau eksploitasi yang berlebihan yang berdampak pada lingkungan, penebangan hutan secara besar-besaran.
Masyarakat sekitar sudah menolak terhadap penebangan pohon tersebut, namun sampai sekarang masih saja tetap berlangsung akibat dari belum adanya tindakan tegas untuk menghentikannya, ini perlunya kerjasama yang baik antara masyarakat dan pemerintah dan juga pihak yang terkait.
Kurang adanya kepedulian sebagian masyarakat sekitar terhadap dampak yang ditimbulkan pun harus diperhatikan, masyarakat seharusnya diberi pengarahan akan dampak buruknya dan masyarakat jangan hanya meminta bantuan kepada pemerintah saja, seharusnya juga malah ikut membantu Pemerintah Daerah dalamkegiatan pembinaan, pengawasan dan penegakan hukum diwilayah nya.
5. Hambatan
Hambatannya seringkali masyarakat bersikap acuh tak acuh terhadap kegiatan tersebut. Banyaknya pemikiran masyarakat yang mengatakan bahwa semua itu adalah tanggung jawab Pemerintah Daerah dan pihak yang terkait saja. Padahal yang paling besar adalah masyarakat yang merasakan dampaknya bukan Pemerintah atau bahkan penebang hanya memperoleh keuntungan tanpa merasakan akibatnya.
Terkadang hambatannya juga malah datang dari Pemerintah Daerah sendiri, misalnya biasanya mereka hanya memetingkan dampak positifnya saja tanpa dipikir dampak negatifnya. Mereka terkadang malah tidak tahu menahu mana tempat tersembunyi yang telah dijarah oleh penebang ilegal tersebut, mereka hanya menghitung beberapa saja yang telah mereka lacak tanpa memerhatikan yang tempat tersembunyi. Malah mereka terkadang tahunya dari protes masyarakat yang resah daerahnya dijadikan tempat penebangan ilegal.
Juga para penebang yang secara berlebihan karena kurangnya kesadaran mereka dampak akibat kemudian hari yang ditimbulkan, mereka juga acuh tak acuh terhadap kerusakan nantinya yang terjadi, bahkan mereka sebagian besar mengutamakan kepentingan mereka sendiri tanpa menghiraukan dampak apa yang terjadi setelahnya. Terkadang alasan mereka bahwa demi mencari nafkah, tapi mereka tidak diikuti dengan pertanggung jawaban setelah melakukannya.
6. Solusi
Menurut kami solusi yang paling tepat adalah dengan melarang langsung penambangan yang berlebihan yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak mau bertanggung jawab tersebut. Atau perlu kerjasama antara pemerintah dan masyarakat sekitar apabila penebangan tersebut tetap dilakukan.
Juga perlunya perhatian dari masyarakat sekitar dalam hal mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan kerusakan akibat dari penambangan tersebut. Serta dibutuhkannya kerjasama antara masyarakat sekitar dalam melakukan hal tersebut misalnya penanaman seribu pohon di tempat yang telah dijarah oleh para penebang ilegal tersebut.
Perlunya kesadaran para penambang liar agar menghentikan hal-hal yang dapat merusak lingkungan, perlunya bantuan Pemerintah atau pihak yang terkait yang menanamkan kesadaran tersebut.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan ini kami menyimpulkan bahwa kerusakannya tersebut akibat kurang kesadaran masyarakat sekitar serta semua pihak yang terkait. Dan jika dibiarkan terus-menerus akan semakin meluas dan merajalela akibat-akibatnya tersebut. Dan alam kita lama-kelamaan akan memberikan sejuta harapan diam untuk kita. Harapan yang hidup untuk selamanya malah hancur begitu saja karena masalah kecil.
Pemanfaatan yang berlebihan inilah menyebabkan terkikisnya alam lingkungan, aktifitas tersebut semakin menyudutkan masyarakat yang bergantung pada SDA lokalnya untuk bertahan hidup.
2. Saran
Menurut kami, sebenarnya melakukan penebangan itu boleh asal mendapatkan izin yang sah dari Pemerintah dan masyarakat sekitar dan juga kita harus bertanggung jawab dalam pengambilan tersebut serta ikut menjaga dan melestarikannya dari akibat yang dilakukannya tersebut. Tanpa adanya pertanggung jawaban dari kita, alam akan selalu berkurang atau malah habis karena kita yang mengambilnya secara berlebihan, gunakan alam dengan seperlunya dan diperlukan kelestarian agar senantiasa berguna bagi kita entah sekarang atau esok.
Perlu kita sadari bahwa lingkungan juga senantiasa memohon kepada kita agar melestarikannya bukan malah menghancurkannya. Lingkungan yang tidak dijaga ataupun dilestarikan akan malah habis dan tidak akan berguna bagi masa yang akan datang. Maka dari itu pesan kami ambilah SDA atau lingkungan atau alam dengan secukupnya dan lakukanlah pertanggungjawaban karena telah megambilnya.

DAMPAK PENCEMARAN AIR

'' DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT''

AGGOTA KELOMPOK :
1. SINDHI KRISWATAMA YUNIAR
2. ROSSEA DWI FEBRIANTIE
3. GABBY FEBBE MANDASARI
4. ACHMAD SYAFI'I

Kelas : 9c

DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT

Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha esa (YME) yang telah memberikan kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Karya tulis yang berjudul DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas pada pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup kelas 9 pada sekolah mengengah pertama .Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis bisa menerima bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sangat berterima kasih kepada yang terhormat.
1. Kepala Sekolah SMP NEGERI 1 BOYOLANGU
2. Guru mata Pelajaran PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
3. Orang tua yang saya hormati dan sangat saya sayangi.
4. Sahabat-sahabat seperjuangan
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna maka dengan kerendahan hati penulis mohon saran dan bimbingan kepada pembaca semua ntuk perbaikannya.

Tulungagung,

Penulis

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat

BAB II. DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT
2.1 Pengertian
2.2 Polutan  yang bersal dari limbah pemukiman
2.3 Dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman pada masyarakat
BAB III. CARA-CARA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN
3.1 Tindakan perfentif
3.2 Tindakan Kuratif
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang
Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbahnyasudah melimpah khususnya di Indonesia, sudah berapa limbah yang tercemar, baik itu limbah industri maupun limbah rumah tangga (pemukiman).
Limbah pemukiman dapat terjadi karena adanya pembuanga sisa-sisa dan limbah industri dan dari produksi oleh para pemukiman (penduduk atau rumah tangga).

Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan yang membuang kotorannya disembarangan tempat seperti : di jalan, di kaki lima, dan dimana saja semaunya.
Limbah juga banyak diprediksi oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan pencemaran udara ialah limbah pemukiman masayarakat, seperti bungkus-bungkus makanan, bungkus deterjen dan sebagianya.
Limbaha pemukiman masayarakat sangat banyak dampaknya bagi pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia. Limbah pemukiman masayarakat mempunyai dampak bagi manusia yaitu seperti penyakit diare, tifus bahkan ada juga yang deman, batuk berdarah karena virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan baik.
Limbah pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu hal yang harus ditangani dengan baik dan benar. Karena sudah diprediksimenjasi sumber dari segala sumber masalah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar. Dengan ini pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal tesebut yaitu dengan membuat peraturan di sekitar lingkungan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diatas, maka dapat kita ketahui rumusan masalahnya, antara lain :
1.2.1 Bagaimanakah dampak limbah pada permukiman masyarakat.
1.2.2 Bagaimanakah mencegah limbah tersebut !
1.2.3 Bagamanakah menanggulangi limbah tersebut pada lingkungan yang hidup ?

1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga dan memelihara lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran udara.
1.3.2 Supaya siswa/i yang sudah belajar hal yang mengenai limbah dapat memberikan informasi kepada masyarakatagar tidak membuang limbah di sembarangan tempat.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah :
1.4.1 Jika pencemaran limbah belum terjadi, maka kita berusaha untuk tidak membuat limbah pemukiman pada masyarakat.
1.4.2 Jika limbah itu sudah terjadi, maka kita harus bisa menanganinya dengan baik dan benar.

BAB II
DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT

2.1 Pengertian
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaandisuatu tempat penampungan air seperti danau, sungai,lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia atau masuknya zat atau bahan pencemar ke dalam air yang berdampak negatif terhadap manusia, hewan, tumbuhan atau organisme yang tinggal di lingkungan tersebut.

2.2 Polutan dari yang berasal dari limbah pemukiman
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada berkurangnya oksigen yang berdampak parah terhadap seluruh ekosistem. Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti logam berat, tiksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah tersebut memiliki efek thermal, terutama yang dikeluarkan oleh pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.

2.3 Dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman pada masyarakat.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oelh limbah pemukian antara lain :
- Berkurangnya jumlah oksigen yang digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusuk an sampah.
- Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan alga, yang mengahasilkan oksigen.
- Deterjen sangat sukar diuraikan oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di dalam air, mencemari air dan merasuni berbagai organisme air.
- Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa fosfat pada sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan enceng gondok (eichornia crassipes).
- Tumbuhan air yang mati membawa akibat prose pembusukan tumbuhan ini akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
- Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
- Pertumbuhan ganggang dan enceng gondok yang tidak terkendali emnyebabkan permukaan air danau tertutup sehingga menghalangi masuknya cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya photo sintesis.

BAB III

3.1 CARA-CARA MENCEGAH LIMBAH PEMUKIMAN (TINDAKAN PREFENTIF)
Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya pencegahan sebagai berikut :
3.1.1 Tidak membuang sampah kesungai
3.1.2 Tidak memakai deterjen secara berlebihan
3.1.3 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.

3.2 CARA-CARA MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN (TINDAKAN KURATIF)
Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah terlanjur ada didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu :
3.2.1 Mengelolah sampah
3.2.2 Membuang sampah ditempatnya
2.3 Tidak membuang sampah kesungai

PENUTUP
I. KESIMPULAN
. Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya pencegahan sebagai berikut :
3.1.1 Tidak membuang sampah kesungai
3.1.2 Tidak memakai deterjen secara berlebihan
3.1.3 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.

DAFTAR PUSTAKA
Google.co.id/pencemaran tanah oleh pupuk
Google.co.id/pupuk
Google.co.id/pupuk anorganik
P4kipa.co.id
Tempo.co.id
Suaramerdeka.com
Wawasan.com
Cnr.berkeley.edu/-agroeco3/principles_and_strategies.html
Fao.org/docreep/v9926e/v996e04.htm