PENTINGNYA HUTAN BAGI MAKLHUK HIDUP
Tim Penyusun:
• Yoga Saputra (33)
• Rizal Dwi Hadi S. (18) I X C
• Dodit Cucu H. (03)
KATA PENGANTAR
Segala puji kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah lingkungan hidup.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan
dengan adanya penyusunan laporan seperti ini, pengamatan yang kami
laksanakan dapat tercatat dengan rapi dan dapat kita pelajari kembali
pada kesempatan yang lain untuk kepentingan proses belajar kita terutama
dalam bidang kota dan permukiman.
Bersama ini kami juga
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga
terselesaikannya tugas ini, Semoga segala yang telah kita kerjakan
merupakan bimbingan yang lurus dari Yang Maha Kuasa.
Dalam
penyusunan tugas ini tentu jauh dari sempurna, oleh karena itu segala
kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan
tugas ini dan untuk pelajaran bagi kita semua dalam pembuatan
tugas-tugas yang lain di masa mendatang. Semoga dengan adanya tugas ini
kita dapat belajar bersama demi kemajuan kita dan kemajuan ilmu
pengetahuan.
Tulungagung,16 maret 2013
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Kata pengantar…………………………………………………………………………..iii
Daftar isi……………....…………………………………………………….………………iv
BAB 1 Latar Belakang……………………………………………………………………………05
BAB 2 Rumusan Masalah…………………......……………………………………………………06
BAB 3 Tujuan………………………………………..……………………………………07
BAB 4 Manfaat………………………….………………………………………………..08
BAB 5 Metode Penelitian……………………...……….………………………………………..09
BAB 6 Kesimpulan…………….……………………………….……………………….10
iv
BAB 1
Latar Belakang
Tuhan telah menciptakan tubuh manusia dengan sesempurna
mungkin. Di dalam tubuh tersebut terdapat organ-organ yang memiliki
fungsinya masing-masing dan saling berhubungan satu sama lain. Apabila
salah satu organ tersebut rusak dan tidak berfungsi, maka akan
mempengaruhi kerja seluruh organ yang menopang tubuh itu sehingga dapat
mengganggu aktivitas yang dilakukan manusia. Hal ini tentunya akan
menimbulkan rasa sakit dan kemungkinan besar akan mengancam kehidupan
manusia. Sebaliknya, jika seluruh organ tubuh sehat, maka kehidupan
manusia akan terasa indah dan dapat melakukan aktivitasnya dengan baik
tanpa merasa terganggu.
Hal itu juga berlaku di bumi sebagai
tempat tinggal makhluk hidup. Bumi telah diciptakan sebagai tempat
tinggal yang baik bagi manusia. Selain di lengkapi dengan
fenomena-fenomena alam seperti perubahan iklim, musim dan cuaca, bumi
juga dilengkapi dengan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah. Semua
Sumber Daya Alam alam yang ada berfungsi untuk memenuhi kebutuhan
makhluk hidup dan untuk menyeimbangkan keadaan bumi sesuai dengan
perkembangan zaman. Antara Sumber Daya Alam yang satu dengan yang lain
saling memilki keterkaitan. Selain itu, kondisi Sumber Daya Alam juga
mempengaruhi kondisi manusia dan bumi di masa yang akan datang. Apabila
Sumber Daya Alam yang ada bisa dikelola dengan baik maka akan memberikan
dampak positif bagi bumi dan makhluk hidup khususnya manusia.
Salah satu Sumber Daya Alam yang paling berpengaruh bagi kondisi bumi
dan kehidupan makhluk hidup adalah hutan. Hutan merupakan paru-paru
dunia. Hal ini sangatlah beralasan, karena hutan sangat tekait dengan
kehidupan manusia dan fenomena-fenomena yang terjadi di planet bumi ini.
05
BAB 2
Rumusan Masalah
Pengelolaan penggunaan lahan yang telah berpenduduk dan yang
masih jarang penduduknya atau yang belum berpenduduk sering mengundang
munculnya masalah, khususnya di Indonesia antara lain; kontradiksi
antara kebutuhan dan batasan-batasan yang berat demi lingkungan hidup,
meningkatnya keperluan hidup, terjadinya kerusakan tanah karena kurang
pemeliharaan. Berdasarkan hal tersebut di atas perlu kiranya memberikan
informasi pentingnya menjaga kelestarian hutan yang dapat memberikan
manfaat bagi ekonomi rakyat dan bagi lingkungan.
Adanya kondisi semakin rusaknya hutan mangrove hampir diseluruh
pesisir Indonesia tergambar dari semakin menurunnya luasan mangrove yang
terkonversi bukan menjadi peruntukannya. Sebagai contoh kasus
penanganan hutan mangrove di Delta Mahakam yaitu konversi hutan mangrove
menjadi kawasan pertambakan (budidaya udang dan bandeng) di Delta
Mahakam, bahkan ada kecenderungan pelaksanaan aturan untuk green belt
tidak diindahkan (Irawan dan Sari 2004). Kondisi aktual hutan mangrove
yang ada meliputi 79% dari total keseluruhan Delta Mahakam atau seluas
85.558 hektar dari 108.251,31 hektar, dan 51.352,11 hektar dari 85.558
hektar atau 60,02% yang terbuka oleh tambak (Sumaryono, 2007).
terhadap Delta Mahakam. Hal ini dikarenakan adanya perubahan tata ruang
provinsi dan kabupaten/kota serta menyesuaikan kembali luas
kawasan-kawasan yang diusulkan menjadi 50% tutupan bakau dan nipah, 50%
untuk budidaya tambak yang ramah lingkungan. Sehingga pengembangan
budidaya mangrove, aneka usaha kehutanan dan perikanan kelautan dan
meningkatkan peran kelembagaan untuk menanggulangi kerusakan lingkungan,
namun pengusulan RTRWP tersebut belum mendapatkan persetujuan.
Kondisi aktual tersebut menunjukkan adanya perubahan fungsi ekosistem
hutan mangrove menjadi lahan budidaya. Tentunya jika hal tersebut terus
berlangsung maka tidak dapat dipungkiri, kita akan kehilangan hutan
mangrove di pesisir dan Delta Mahakam Kabupaten Kutai Kartanegara.
Sejalan dengan hal tersebut perlunya dilakukan pendekatan strategis,
yaitu pendekatan program mina hutan dalam upaya mengendalikan dan
meminimalisir konversi hutan mangrove.
06
BAB 3
Tujuan
1. Membantu mempercepat penanganan bencana dengan cara menyediakan fasilitas & infrastruktur darurat
2. Memfasilitasi pihak-pihak yg terlibat
3. Membangun infrastruktur permanent yg dapat digunakan oleh masyarakat
lokal untuk mengingatkan & mendukung aktifitas mereka.
4. Melakukan transfer teknologi kepada masyarakat agar mampu mengelola infrastruktur yg dibangun
5. Mempersiapkan & membina aktivitas bisnis/industri lokal untuk
bangkit kembali pasca bencana membangun media centre & pusat
pelatihan yg bisa digunakan oleh beberapa lembaga serta fasilitas &
infrastruktur darurat.
07
Bab 4
Manfaat
Hutan merupakan unsur terpenting bagi semua makhluk hidup di bumi,
karena hutan memiliki banyak manfaat bagi Kehidupan manusia,
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Hutan terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang
lebat, terdiri dari pohon, semak, paku-pakuan, jamur dan tumbuhan
lainnya. selain itu, di hutan terdapat satwa seperti burung, kijang,
rusa, kera dan orangutan (Terdapat di hutan Kalimantan dan Sumatra ) dan
masih banyak jenis-jenis satwa lainnya.
Hutan memiliki banyak
fungsi, kegunaan dan manfaat. Ada beberapa manfaat hutan, antara lain
sebagai fungsi ekonomi, fungsi klimatologis, fungsi hidrologis dan
fungsi ekologis. Fungsi ekonomis antara lain sebagai ; Hasil hutan dapat
dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai
tinggi, membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal, menyumbang
devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.
Manfaat atau fungsi Klimatologis antara lain untuk mengatur iklim,
hutan sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.
Hutan juga memiliki fungsi hidrolis sebagai menampung air hujan di dalam
tanah, mencegah intrusi air laut yang asin dan menjadi pengatur tata
air tanah.
Tidak hanya itu, hutan juga memiliki fungsi ekologis
sebagai pencegah erosi banjir, menjaga dan mempertahankan kesuburan
tanah dan yang terpenting dari fungsi ekologis dari hutan untuk
melestarikan keanekaragaman hayati.
Hutan sebagai unsur
terpenting bagi kehidupan, saat ini hutan sudah mengalami perubahan yang
sangat memprihatinkan, hutan semkin parah kerusakannya. Hal ini
dikarenakan adanya pembukaan lahan untuk perkebunan, pertaniaan dan
pertambangan. selain itu juga, pembukaan kawasan untuk pemukiman
penduduk dan pembangunan infrasuktur dan kebakaran hutan.
Hutan
yang disebut sebagai penyangga Kehidupan semakin hari semakin parah
kerusakannya. Sebagai harapan kita semua, tanggung jawab dan kepedulian
secara bersama merupakan salah satu cara agar hutan tetap
08
BAB 5
Metode Penelitian
Hutan merupakan unsur terpenting bagi semua makhluk hidup di
bumi, karena hutan memiliki banyak manfaat bagi Kehidupan manusia,
tumbuh-tumbuhan dan hewan. Hutan terdiri dari tumbuh-tumbuhan yang
lebat, terdiri dari pohon, semak, paku-pakuan, jamur dan tumbuhan
lainnya. selain itu, di hutan terdapat satwa seperti burung, kijang,
rusa, kera dan orangutan (Terdapat di hutan Kalimantan dan Sumatra ) dan
masih banyak jenis-jenis satwa lainnya.
Hutan memiliki
banyak fungsi, kegunaan dan manfaat. Ada beberapa manfaat hutan, antara
lain sebagai fungsi ekonomi, fungsi klimatologis, fungsi hidrologis dan
fungsi ekologis. Fungsi ekonomis antara lain sebagai ; Hasil hutan dapat
dijual langsung atau diolah menjadi berbagai barang yang bernilai
tinggi, membuka lapangan pekerjaan bagi pembalak hutan legal, menyumbang
devisa negara dari hasil penjualan produk hasil hutan ke luar negeri.
Manfaat atau fungsi Klimatologis antara lain untuk mengatur iklim,
hutan sebagai paru-paru dunia yang menghasilkan oksigen bagi kehidupan.
Hutan juga memiliki fungsi hidrolis sebagai menampung air hujan di
dalam tanah, mencegah intrusi air laut yang asin dan menjadi pengatur
tata air tanah.
Tidak hanya itu, hutan juga memiliki fungsi
ekologis sebagai pencegah erosi banjir, menjaga dan mempertahankan
kesuburan tanah dan yang terpenting dari fungsi ekologis dari hutan
untuk melestarikan keanekaragaman hayati.
Hutan sebagai
unsur terpenting bagi kehidupan, saat ini hutan sudah mengalami
perubahan yang sangat memprihatinkan, hutan semkin parah kerusakannya.
Hal ini dikarenakan adanya pembukaan lahan untuk perkebunan, pertaniaan
dan pertambangan. selain itu juga, pembukaan kawasan untuk pemukiman
penduduk dan pembangunan infrasuktur dan kebakaran hutan.
09
BAB 6
Kesimpulan
Sebagai penutup tulisan ini dapat dikemukakan beberapa hal sebagai berikut:
1. Hutan merupakan sumberdaya alam yang tidak ternilai harganya karena
didalamnya terkandung keanekaragaman hayati sebagai sumber plasma
nutfah, sumber hasil hutan kayu dan non-kayu, pengatur tata air,
pencegah banjir dan erosi serta kesuburan tanah, dan sebagainya. Karena
itu pemanfaatan dan perlindungannya diatur oleh Undang-undang dan
peraturan pemerintah.
2. Kebakaran dan penebangan liar merupakan
salah satu bentuk gangguan terhadap sumberdaya hutan dan akhir-akhir ini
makin sering terjadi. Kebakaran dan penebangan hutan menimbulkan
kerugian yang sangat besar dan dampaknya sangat luas, bahkan melintasi
batas negara. Di sisi lain upaya pencegahan dan pengendalian yang
dilakukan selama ini masih belum memberikan hasil yang optimal. Oleh
karena itu perlu perbaikan secara menyeluruh, terutama yang terkait
dengan kesejahteraan masyarakat pinggiran atau dalam kawasan hutan.
3. Berbagai upaya perbaikan yang perlu dilakukan antara lain dibidang
penyuluhan kepada masyarakat khususnya yang berkaitan dengan
faktor-faktor penyebab kebakaran hutan, peningkatan kemampuan aparatur
pemerintah terutama dari Departemen Kehutanan, peningkatan fasilitas
untuk mencegah dan menanggulagi kebakaran hutan, dan penebangan liar
,pembenahan bidang hukum dan penerapan sangsi secara tegas
4. Akibat
penebangan hutan,2100 mata air mengering dan akibat dari penebangan
juga mengakibatkan kerusakan sumber air (mata air) akan semakin cepat.
Saran
Bagi para pembaca makalah ini dan juga semua orang bahwa hutan
merupakan sumber kehidupan bagi manusia apabila hutan sudah tidak ada
lagi maka kehidupan manusia akan berubah dan kemiskinan akan terjadi.
Maka dari itu menjaga kelestarian hutan jangan lah dianggap mudah.
Dan bagi para pecinta alam ,teruskanlah usaha penjagaan itu dengan
sebaik-baiknya dan juga tingkatkan kewaspadaan terhadap orang-orang yang
mau merusaknya, cegah agar tidak terjadi kerusakan di
PENYUSUN
-WAHYU JUNIARTA(29)
-SANDY PRADANA(22)
-GALANG PRAYOYO(08)
-WISNU LINGGO A.T(32)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan
rahmat dan hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan laporan karya ilmiah ini dengan lancar tanpa ada aral suatu
apapun. Juga salawat serta salam semoga dapat tercurahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Laporan karya ilmiah ini kami susun, dengan tujuan membantu memperoleh
informasi dan pengetahuan lebih tentang alternatif penanggulangan
kerusakan akibat dari penambangan tersebut. Dengan demikian kami
harapkan nantinya akan lebih menjaga dari kerusakan-kerusakan tersebut.
Sementara itu, konsep dalam laporan karya ilmiah ini, disajikan dengan
sistematis dan runtut dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti,
sehingga kami harapkan lebih mudah dan mampu untuk memahami isi laporan
secara utuh.
Kami menyadari, sebaik apapun penyusunan dalam
laporan ini, tentu masih banyak kekurangan yang ditemui. Untuk itu kami
ini dengan tangan terbuka menerima saran dan kritik yang diberikan
semua pihak.
Akhirnya, kami berharap semoga laporan karya ilmiah
ini bermanfaat bagi pembaca. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu tersusunnya laporan ini.
Maret, 2013
Penulis
DAFTAR ISI
Judul
Kata Pengantar .............................................................................................................. 1
Daftar Isi ........................................................................................................................... 2
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang ....................................................................................... 3
2. Pembatasan Masalah ........................................................................... 4
3. Rumusan Masalah ................................................................................. 4
4. Tujuan Penelitian .................................................................................. 4
5. Manfaat ...................................................................................................... 4
Bab II Pembahasan
1. Pengertian ................................................................................................ 5
2. Penyebab .................................................................................................. 6
3. Dampak ...................................................................................................... 9
4. Alternatif Pemecahan .......................................................................... 11
5. Hambatan .................................................................................................. 11
6. Solusi ........................................................................................................... 12
Bab III Penutupan
1. Kesimpulan .............................................................................................. 13
2. Saran ........................................................................................................... 13
Daftar Pustaka ................................................................................................................. 14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tidak dapat dihindari lagi, akibat dan dampak-dampak dari penebangan
pohon terutama diwilayah Tulungagung bagian selatan menyebabkan
penurunan kualitas maupun kuantitas lingkungan disekitarnya, dan
dikhawatirkan jika dibiarkan akan merajalela terus-menerus.
Perlu
kita renungkan dan fikirkan dengan bijak, bahwa aktifas yang kita
lakukan selama ini bila tidak difikirkan terlebih dahulu akan malah
menjadi beban hidup, menyebabkan generasi penerus kita akan semakin
susah dan resah, karena yang mereka harapkan adalah keabadian lingkungan
bukan pemusnahan lingkungan.
Terutama di Tulungagung bagian
selatan yang semakin merajalela apalagi sekarang maraknya desas-desus
eksploitasi yang berlebihan serta penebangan ilegal ditempat tersebut.
Kurang pedulinya masyarakat sekitar serta pemerintah kurang memberi
tindakan tegas dianggap sebagai faktor utamanya.
Eksploitasi
besar-besaran dikawasan selatan Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur kian
liar. Kini mesin-mesin besar dengan peralatan canggih setiap hari
menebang pohon hingga beratus-ratus bahkan berjuta-juta hektar luasnya.
Bahkan setiap hari selalu dijumpai banyaknya truk-truk yang mengangkat
pohon tiap harinya bahkan seperti pekerjaan tidak ada lelahnya. Sungguh
memperhatinkan sekali keadaan lingkungan disekitanya. Apalagi ditambah
keadaan lingkungannya yang semakin hari semakin panas.
B. Pembatasan Masalah
Banyak sekali cara penanggulangan kerusakan akibat dari penebangan
pohon tersebut. Tetapi kami menekankan cara penanggulangan yang mugkin
bisa dilakukan masyarakat sekitar daerah tersebut. Agar mereka tidak
dibebankan oleh penanggulangan yang tidak terlalu dimengerti mereka.
Kami juga menjelaskan dampak-dampak dari penebangan pohon tersebut
serta kami juga memberikan saran kami sehingga bisa dipertimbangkan oleh
masyarakat sekitar dan kami mengharap ketersediannya untuk membantu
dalam mengurangi dampak dari penambangan marmer tersebut.
C. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang telah kami teliti, disebutkan bahwa :
1. Apa penyebab kerusakan tersebut ?
2. Bagaimana dengan dampaknya ?
3. Usaha apa yang perlu kita lakukan ?
4. Apa solusinya menghadapi masalah tersebut ?
5. Hambatan apa yang biasanya terjadi ?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penulisan laporan penelitian ilmiah ini adalah :
1. Untuk menambah informasi dan wawasan pengetahuan tentang kerusakan didaerah Tulungagung selatan
2. Lebih akan mengetahui penyebab, dampak, sebab dan akibat dari kerusakan daerah Tulungagung bagian selatan
3. Diharapkan akan lebih mengerti keadaan alam sekitar
E. Manfaat
Manfaat penulisan karya ilmiah ini semoga :
1. Masyarakat akan lebih berhati-hati dan bijak dalam pengambilan sesuatu dari lingkungan sekitar
2. Masyarakat akan lebih mengutamakan masa depan daripada masa sekarang
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Kerusakan akibat penebangan pohon adalah rusaknya lingkungan yang
diakibatkan dari penebangan pohon baik yang disengaja maupun tidak
disengaja, tidak lain lagi akibat dari ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab serta tidak bijak dalam menggunakan lingkungan.
Kerusakan ini meliputi tanah, air, dan udara.
Keberadaan aktifitas
penebangan,di Tulungagung menimbulkan berbagai dampak baik dibidang
transportasi, penurunan kualitas udara meningkatnya kebisingan serta
kurangnya air bersih dan dampak dibidang sosial, ekonomi dan masyarakat.
Semakin banyaknya truk pengangkut pohon tiap harinya menandakan bahwa
penambangan marmer malah merajalela. Padahal wilayah selatan Kabupaten
Tulungagung yang terkenal dengan udara panasnya malah ditambahi dengan
keadaan tersebut.
2. Penyebab
Penyebab dari terjadinya
kerusakan tersebut menurut kami adalah penebangan pohon dengan
semena-mena tanpa ada pertanggung jawaban sama sekali serta tanpa
perizinan yang sah dari pihak bersangkutan. Bahkan secara ilegal yang
marak saat ini ditempat tersebut.
Untuk sampai ke lokasi harus
lewat jalan makadam. Sekitar 10 km masuk kawasan hutan baru nampak
aktifitas para penebang. Kegiatan eksplorasi ini sangat tersembunyi,
jauh dari jalan raya yang melintas di punggung perbukitan itu. Cuma
arak-arak truk tanpa plat nomor bermuatan pohon sering keluar hutan
kawasan ini menjelang sore hari.
Selain itu, sepanjang jalan menuju
kawasan perbukitan, puluhan penebangan liar melakukan penebangan secara
manual. Mereka melakukan penebangan secara berkelompok terdiri atas
5-10 orang.
Bongkahan-bongkahan pohon dikumpulkan dipinggir jalan
untuk diangkut kepabrik pengolahan. Tiap truk berisi 20-30 batang pohon.
Batang pohon itu biasanya digunakan untuk bahan baku pembuatan mebel.
Penduduk mengaku khawatir dengan lokasi bukit dikawasan pegunungan
selatan ini. Usai ditebang dibiarkan begitu saja, tanpa ada perbaikan
lingkungan, misalnya dilakukan reboisasi. Malahan kini, muncul embung
air di celah-celah bukit sekitar lokasi penambangan.
’’Mereka cuman
mengambil pohon tanpa memikirkan akibatnya. Bila hujan turun tidak
menutup kemungkinan bakal terjadi longsor yang cukup hebat. Karena
tumpukan material berupa tanah bercampur kerikil menggelontor menutupi
jalan raya sepanjang perbukitan itu setinggi pinggang orang dewasa,”
ujarnya.
Malahan pabrik ini kabarnya akan dijual ke perusahaan
lain. Sedangkan bongkahan-bongkahan pohonnya yang berukuran cukup besar
kini teronggok di lereng bukit dan menunggu untuk diangkat keluar lokasi
penebangan, senada dengan keterangan masyarakat sekitar,
Di lokasi
penebangan ini kondisi lingkungan hutan sekitarnya sangat
memprihatinkan. Kawasan hutan yang semula rimbun, kini nampak gundul dan
gersang akibat penebangan yang semakin liar.
Menurut salah satu
seorang warga, kita tidak usah mencari siapa yang berhak atas lahan itu.
Yang jelas, lokasi tersebut berada di wilayah Tulungagung. Jadi kita
berhak ikut campur terkait urusan dan akibat penggalian tersebut.
Dalam persoalan penebangan pohon dikawasan perbukitan selatan
ini biasanya para pengusaha menggunakan kedok kepentingan masyarakat.
Karena dari hasil penebangan liar masyarakat itu para pengusaha yang
menerima hasilnya. Kalau terjadi masalah masyarakat yang dibenturkan
dengan pemerintah.
Apalagi sampai melakukan penebangan secara
ilegal, jelas ama dengan pencurian. Untuk itu usai melakukan koordinasi
dan sidak kelapangan, pihak ESDM akan melakukan koordinasi dengan
kepolisian. Selama ini pihaknya belum mengevaluasi secara konkrit soal
penambangan liar yang kini marak di wilayah pegunungan kapur bagian
Tulungagung bagian selatan.
Diakuinya jika dari 43 pengusaha yang
tersebar di 7 wilayah kecamatan Kabupaten Tulungagung bagian selatan
cuma 9 pengusaha yang memiliki ijin resmi, sisanya 34 penebang liar.
Untuk menekan penebangan liar tersebut pihaknya sebenarnya sudah sering
kali merazia saat barang tersebut diangkut keluar Tulungagung.
(Sumber : http://majalahfaktaonline.blogspot.com/2013/01/penebangan-liar-pohon-di.html?m=1)
3. Dampak
Peringatan Pemkab Tulungagung kepada penebangan pohon ilegal,
tanpaknya tidak diindahkan. Buktinya hingga saat ini aktivitas
penebangan pohon secara ilegal tetap berlangsung. Jika dibiarkan,
kondisi itu akan merusak kelestarian hutan dikawasan Tulungagung
khususnya di bagian selatan.
Selain itu juga dapat mengakibatkan
tanah longsor disekitar wilayah penebangan, merusak kelestarian hutan
sekitar karena tidak diikuti oleh pertanggung jawaban, kuantitas dan
kualitas air menghilang, penurunan kualitas udara dan meningkatnya
kebisingan akibat kegiatan tersebut. Juga dapat mengurangi daerah
resapan air serta hilangnya kesuburan tanah.
Adapun juga ada dampak
dalam bidang sosial kemasyarakatan. Penelitian ini mengukur nilai dari
WTP masyarakat dikawasan penebangan pohon dan pengolahan marmer terhadap
dampak sosial ekonomi yang diakibatkan dengan menggunakan pendekatan
metode valuasi ekonomi nilai pengganti.
Berdasarkan data primer dan
data sekunder hasil surver diperoleh formulasi persamaan model WTP.
Model WTP tersebut sebagai fungsi dari faktor tingkat pendidikan dan
lokasi rumah penduduk. Data primer dan data skunder diolah dengan
menggunakan metode Fuzzy MCDM dan analisis regresi logistik. Berdasarkan
hasil penelitian diperoleh nilai WTP masyarakat terhadap dampak
lingkungan sosial ekonomi adalah sebesar Rp 14.722,00/bulan. (sumber : http://ejurnal.its.ac.id/index.php/teknik/article/view/1774)
4. Alternatif Pemecahan
Menurut kami perlu dilakukannya rehabilitasi lahan, yaitu upaya-upaya
untuk memulihkan dan mempertahankan fungsi lahan kembali , misalnya
dengan reboisasi lahan kembali atau terasiring di tanah miring. Larangan
terhadap semua kegiatan yang menimbulkan kerusakan lingkungan, misalnya
pengambilan tanpa persetujuan atau eksploitasi yang berlebihan yang
berdampak pada lingkungan, penebangan hutan secara besar-besaran.
Masyarakat sekitar sudah menolak terhadap penebangan pohon tersebut,
namun sampai sekarang masih saja tetap berlangsung akibat dari belum
adanya tindakan tegas untuk menghentikannya, ini perlunya kerjasama yang
baik antara masyarakat dan pemerintah dan juga pihak yang terkait.
Kurang adanya kepedulian sebagian masyarakat sekitar terhadap dampak
yang ditimbulkan pun harus diperhatikan, masyarakat seharusnya diberi
pengarahan akan dampak buruknya dan masyarakat jangan hanya meminta
bantuan kepada pemerintah saja, seharusnya juga malah ikut membantu
Pemerintah Daerah dalamkegiatan pembinaan, pengawasan dan penegakan
hukum diwilayah nya.
5. Hambatan
Hambatannya seringkali
masyarakat bersikap acuh tak acuh terhadap kegiatan tersebut. Banyaknya
pemikiran masyarakat yang mengatakan bahwa semua itu adalah tanggung
jawab Pemerintah Daerah dan pihak yang terkait saja. Padahal yang paling
besar adalah masyarakat yang merasakan dampaknya bukan Pemerintah atau
bahkan penebang hanya memperoleh keuntungan tanpa merasakan akibatnya.
Terkadang hambatannya juga malah datang dari Pemerintah Daerah
sendiri, misalnya biasanya mereka hanya memetingkan dampak positifnya
saja tanpa dipikir dampak negatifnya. Mereka terkadang malah tidak tahu
menahu mana tempat tersembunyi yang telah dijarah oleh penebang ilegal
tersebut, mereka hanya menghitung beberapa saja yang telah mereka lacak
tanpa memerhatikan yang tempat tersembunyi. Malah mereka terkadang
tahunya dari protes masyarakat yang resah daerahnya dijadikan tempat
penebangan ilegal.
Juga para penebang yang secara berlebihan
karena kurangnya kesadaran mereka dampak akibat kemudian hari yang
ditimbulkan, mereka juga acuh tak acuh terhadap kerusakan nantinya yang
terjadi, bahkan mereka sebagian besar mengutamakan kepentingan mereka
sendiri tanpa menghiraukan dampak apa yang terjadi setelahnya. Terkadang
alasan mereka bahwa demi mencari nafkah, tapi mereka tidak diikuti
dengan pertanggung jawaban setelah melakukannya.
6. Solusi
Menurut kami solusi yang paling tepat adalah dengan melarang langsung
penambangan yang berlebihan yang tidak peduli terhadap lingkungan
sekitar dan tidak mau bertanggung jawab tersebut. Atau perlu kerjasama
antara pemerintah dan masyarakat sekitar apabila penebangan tersebut
tetap dilakukan.
Juga perlunya perhatian dari masyarakat sekitar
dalam hal mengantisipasi hal-hal yang berkaitan dengan kerusakan akibat
dari penambangan tersebut. Serta dibutuhkannya kerjasama antara
masyarakat sekitar dalam melakukan hal tersebut misalnya penanaman
seribu pohon di tempat yang telah dijarah oleh para penebang ilegal
tersebut.
Perlunya kesadaran para penambang liar agar menghentikan
hal-hal yang dapat merusak lingkungan, perlunya bantuan Pemerintah atau
pihak yang terkait yang menanamkan kesadaran tersebut.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dengan ini kami menyimpulkan bahwa kerusakannya tersebut akibat kurang
kesadaran masyarakat sekitar serta semua pihak yang terkait. Dan jika
dibiarkan terus-menerus akan semakin meluas dan merajalela
akibat-akibatnya tersebut. Dan alam kita lama-kelamaan akan memberikan
sejuta harapan diam untuk kita. Harapan yang hidup untuk selamanya malah
hancur begitu saja karena masalah kecil.
Pemanfaatan yang
berlebihan inilah menyebabkan terkikisnya alam lingkungan, aktifitas
tersebut semakin menyudutkan masyarakat yang bergantung pada SDA
lokalnya untuk bertahan hidup.
2. Saran
Menurut kami,
sebenarnya melakukan penebangan itu boleh asal mendapatkan izin yang sah
dari Pemerintah dan masyarakat sekitar dan juga kita harus bertanggung
jawab dalam pengambilan tersebut serta ikut menjaga dan melestarikannya
dari akibat yang dilakukannya tersebut. Tanpa adanya pertanggung jawaban
dari kita, alam akan selalu berkurang atau malah habis karena kita yang
mengambilnya secara berlebihan, gunakan alam dengan seperlunya dan
diperlukan kelestarian agar senantiasa berguna bagi kita entah sekarang
atau esok.
Perlu kita sadari bahwa lingkungan juga senantiasa
memohon kepada kita agar melestarikannya bukan malah menghancurkannya.
Lingkungan yang tidak dijaga ataupun dilestarikan akan malah habis dan
tidak akan berguna bagi masa yang akan datang. Maka dari itu pesan kami
ambilah SDA atau lingkungan atau alam dengan secukupnya dan lakukanlah
pertanggungjawaban karena telah megambilnya.
'' DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT''
AGGOTA KELOMPOK :
1. SINDHI KRISWATAMA YUNIAR
2. ROSSEA DWI FEBRIANTIE
3. GABBY FEBBE MANDASARI
4. ACHMAD SYAFI'I
Kelas : 9c
DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang maha esa (YME) yang telah memberikan
kemampuan kepada penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.
Karya
tulis yang berjudul DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA
MASYARAKAT ini bertujuan untuk memenuhi dan melengkapi tugas pada
pelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup kelas 9 pada sekolah mengengah
pertama .Dalam menyelesaikan karya tulis ini, penulis bisa menerima
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sangat berterima
kasih kepada yang terhormat.
1. Kepala Sekolah SMP NEGERI 1 BOYOLANGU
2. Guru mata Pelajaran PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP
3. Orang tua yang saya hormati dan sangat saya sayangi.
4. Sahabat-sahabat seperjuangan
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini belumlah sempurna maka dengan
kerendahan hati penulis mohon saran dan bimbingan kepada pembaca semua
ntuk perbaikannya.
Tulungagung,
Penulis
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
1.4 Manfaat
BAB II. DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT
2.1 Pengertian
2.2 Polutan yang bersal dari limbah pemukiman
2.3 Dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman pada masyarakat
BAB III. CARA-CARA MENCEGAH DAN MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN
3.1 Tindakan perfentif
3.2 Tindakan Kuratif
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Sudah kita ketahui, bahwa didunia ini limbahnyasudah melimpah khususnya
di Indonesia, sudah berapa limbah yang tercemar, baik itu limbah
industri maupun limbah rumah tangga (pemukiman).
Limbah pemukiman
dapat terjadi karena adanya pembuanga sisa-sisa dan limbah industri dan
dari produksi oleh para pemukiman (penduduk atau rumah tangga).
Limbah pemukiman juga dapat disebabkan oleh tumbuh-tumbuhan dan hewan
yang membuang kotorannya disembarangan tempat seperti : di jalan, di
kaki lima, dan dimana saja semaunya.
Limbah juga banyak diprediksi
oleh para ahli limbah yang banyak membuktikan pencemaran udara ialah
limbah pemukiman masayarakat, seperti bungkus-bungkus makanan, bungkus
deterjen dan sebagianya.
Limbaha pemukiman masayarakat sangat banyak
dampaknya bagi pertumbuhan makhluk hidup terutama bagi manusia. Limbah
pemukiman masayarakat mempunyai dampak bagi manusia yaitu seperti
penyakit diare, tifus bahkan ada juga yang deman, batuk berdarah karena
virus yang berasal dari sampah yang tidak diolah dengan baik.
Limbah
pemukiman masyarakat sudah merupakan salah satu hal yang harus
ditangani dengan baik dan benar. Karena sudah diprediksimenjasi sumber
dari segala sumber masalah yang ada di lingkungan masyarakat sekitar.
Dengan ini pemerintah sudah menerapkan salah satu hal untuk mencegah hal
tesebut yaitu dengan membuat peraturan di sekitar lingkungan
masyarakat.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang diatas, maka dapat kita ketahui rumusan masalahnya, antara lain :
1.2.1 Bagaimanakah dampak limbah pada permukiman masyarakat.
1.2.2 Bagaimanakah mencegah limbah tersebut !
1.2.3 Bagamanakah menanggulangi limbah tersebut pada lingkungan yang hidup ?
1.3 Tujuan
1.3.1 Untuk memberikan kesadaran kepada kita betapa pentingnya menjaga
dan memelihara lingkungan kita agar terlindungi dari pencemaran udara.
1.3.2 Supaya siswa/i yang sudah belajar hal yang mengenai limbah dapat
memberikan informasi kepada masyarakatagar tidak membuang limbah di
sembarangan tempat.
1.4 Manfaat
Adapun manfaat dari karya tulis ini adalah :
1.4.1 Jika pencemaran limbah belum terjadi, maka kita berusaha untuk tidak membuat limbah pemukiman pada masyarakat.
1.4.2 Jika limbah itu sudah terjadi, maka kita harus bisa menanganinya dengan baik dan benar.
BAB II
DAMPAK PENCEMARAN AIR OLEH LIMBAH PEMUKIMAN PADA MASYARAKAT
2.1 Pengertian
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaandisuatu tempat penampungan
air seperti danau, sungai,lautan dan air tanah akibat aktifitas manusia
atau masuknya zat atau bahan pencemar ke dalam air yang berdampak
negatif terhadap manusia, hewan, tumbuhan atau organisme yang tinggal di
lingkungan tersebut.
2.2 Polutan dari yang berasal dari limbah pemukiman
Sampah organik seperti air comberan (sewage) menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang mengarah pada
berkurangnya oksigen yang berdampak parah terhadap seluruh ekosistem.
Industri membuang berbagai macam polutan ke dalam air limbahnya seperti
logam berat, tiksin organik, minyak, nutrien dan padatan. Air limbah
tersebut memiliki efek thermal, terutama yang dikeluarkan oleh
pembangkit listrik, yang dapat juga mengurangi oksigen dalam air.
2.3 Dampak pencemaran air oleh limbah pemukiman pada masyarakat.
Dampak pencemaran air yang disebabkan oelh limbah pemukian antara lain :
- Berkurangnya jumlah oksigen yang digunakan oleh bakteri untuk melakukan proses pembusuk an sampah.
- Sampah anorganik ke sungai, dapat berakibat menghalangi cahaya
matahari sehingga menghambat proses fotosintesis dari tumbuhan air dan
alga, yang mengahasilkan oksigen.
- Deterjen sangat sukar diuraikan
oleh bakteri sehingga akan tetap aktif untuk jangka waktu yang lama di
dalam air, mencemari air dan merasuni berbagai organisme air.
-
Penggunaan deterjen secara besar-besaran juga meningkatkan senyawa
fosfat pada sungai atau danau yang merangsang pertumbuhan ganggang dan
enceng gondok (eichornia crassipes).
- Tumbuhan air yang mati membawa akibat prose pembusukan tumbuhan ini akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
- Material pembusukan tumbuhan air akan mengendapkan dan menyebabkan pendangkalan.
- Pertumbuhan ganggang dan enceng gondok yang tidak terkendali
emnyebabkan permukaan air danau tertutup sehingga menghalangi masuknya
cahaya matahari dan mengakibatkan terhambatnya photo sintesis.
BAB III
3.1 CARA-CARA MENCEGAH LIMBAH PEMUKIMAN (TINDAKAN PREFENTIF)
Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya pencegahan sebagai
berikut :
3.1.1 Tidak membuang sampah kesungai
3.1.2 Tidak memakai deterjen secara berlebihan
3.1.3 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.
3.2 CARA-CARA MENANGGULANGI LIMBAH PEMUKIMAN (TINDAKAN KURATIF)
Limbah dapat menimbulkan kerusakan lingkungan. Apabila hal ini sudah
terlanjur ada didalam lingnkungan hidup kita, maka harus ada upaya
penanggulangannya limbah pemukiman. Hal-hal yang dapat kita lakukan
untuk menanggulangi limbah pemukiman yaitu :
3.2.1 Mengelolah sampah
3.2.2 Membuang sampah ditempatnya
2.3 Tidak membuang sampah kesungai
PENUTUP
I. KESIMPULAN
. Untuk mencegah agar supaya limbah pemukiman tidak menyebabkan
pencemaran lingkungan, maka dilakukan upaya-upaya pencegahan sebagai
berikut :
3.1.1 Tidak membuang sampah kesungai
3.1.2 Tidak memakai deterjen secara berlebihan
3.1.3 Tidak melakukan pembuangan industri yang mengandung Pb,Hg, Zn karena dapat mencemari lingkungan / peraiaran.
DAFTAR PUSTAKA
Google.co.id/pencemaran tanah oleh pupuk
Google.co.id/pupuk
Google.co.id/pupuk anorganik
P4kipa.co.id
Tempo.co.id
Suaramerdeka.com
Wawasan.com
Cnr.berkeley.edu/-agroeco3/principles_and_strategies.html
Fao.org/docreep/v9926e/v996e04.htm