http://surabayakini.com/2011/05/banjir-bandang-landa-trenggalek/
Banjir Bandang Landa Trenggalek
SURABAYAkini–Banjir bandang yang menerjang ribuan rumah di lima kecamatan di Kabupaten Trenggalek, Jumat dini hari tadi, membuat tim pasukan Taruna Siaga Bencana (Tagana) Jatim secara cepat membuat dapur umum. Banjir yang diduga akibat hujan lebat, juga merusak sebuah jembatan.
Koordinator Posko Tagana Jatim, Ita Listiani, Jumat (20/5) mengatakan, dapur umum itu untuk melayani kebutuhan makanan para korban yang rumahnya rusak dan tertimbun lumpur akibat banjir. Meski hingga kini belum dilaporkan adanya korban jiwa, namun keberadaan dapur umum itu kini mulai dirasakan masyarakat.
Banjir mulai melanda sekitar pukul 00.30 WIB. Pagi ini, ketinggian air di beberapa daerah semakin meningkat seiring pergerakan banjir dari dataran tinggi ke daerah-daerah lain yang lebih rendah. Kawasan yang diterjang banjir antara lain adalah Kecamatan Karangan, Trenggalek, Kampak, Gandusari, Munjungan, Watulimo, Karangan, serta Panggul.
Selain dapur umum, tim Tagana juga telah mendistribusikan sejumlah bantuan, seperti mie instan, kecap, beras, serta kebutuhan pokok lainnya. Bantuan yang diberikan merupakan jatah yang telah dialokasikan pemprov sejak awal tahun lalu yang telah dikirimkan ke pemerintah kabupaten.
Dikatakannya, selain konsentrasi di dapur umum, tim relawan juga membantu evakuasi masyarakat dan mendata total kerugian dan kerusakan pada rumah-rumah penduduk. Selain dari Trenggalek, anggota Tagana yang diterjunkan ke lokasi berasal dari Kabupaten Kediri dan Tulungagung.
Sebelumnya, tahun 2006 banjir bandang juga telah menerjang Trenggalek dan memhawa korban jiwa. Saat itu, banjir bandang yang melanda wilayah Kabupaten dan Kota Trenggalek ini disebabkan oleh hujan lebat yang turun tiga hari berturut-turut dan luapan sungai Ngasinan, Bagong dan Bendungan. Tanah longsor pun terjadi di beberapa tempat. Selain merusak rumah penduduk, banjir bandang juga menyebabkan terputusnya salah satu akses jalan menuju Trenggalek, rusaknya fasilitas telekomunikasi Telkom serta padamnya aliran listrik.
April 2010, enam desa di Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, juga diterjang banjir bandang. Saat itu, air yang berasal dari hujan itu telah merendam rumah warga. Bahkan luapan yang berasal dari mata air Gunung Kembar Desa Tawing menenggelamkan ruas jalan hingga satu meter lebih. Enam desa yang terendam ini adalah Karangturi, Munjungan, Tawing, Masaran, Craken, dan Bendoroto.
Trenggalek rawan terkena banjir bandang, karena topografi wilayahnya yang sebagian besar dikelilingi perbukitan dan gunung, serta sungai besar adalah menjadi salah satu penyebabnya.
(SBYkini)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar